SEHAT-SEHAT.COM – Pemerintah resmi menggulirkan Program Pendidikan Dokter Spesialis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (PPDS RSPPU) sebagai langkah konkret untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga medis di Indonesia. Pada tahap awal, sebanyak 58 peserta dari berbagai daerah yang selama ini menghadapi keterbatasan tenaga spesialis resmi mengikuti program ini. Seluruh peserta angkatan perdana dipastikan kembali ke daerah asal masing-masing setelah menyelesaikan masa pendidikan.
Ketua Program PPDS RSPPU sekaligus Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan, dr. Azhar Jaya, menegaskan bahwa kehadiran program ini bertujuan menutup kesenjangan layanan kesehatan di daerah.
“Peserta yang hadir di sini semuanya berasal dari wilayah yang selama ini mengalami kelangkaan dokter spesialis. Tidak ada satupun yang berasal dari kota besar,” ujar Azhar saat membuka Orientasi Program Pendidikan Dokter Spesialis di Jakarta, Senin (8/9).
Para peserta terdaftar dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi, Jantung dan Pembuluh Darah, Onkologi Radiasi, Orthopaedi dan Traumatologi, hingga Ilmu Kesehatan Mata. Selama masa pendidikan, mereka akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit rujukan nasional seperti RS PON, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Mata Cicendo, RS Ortopaedi Soeharso Solo, dan RSAB Harapan Kita.
Dalam tahap orientasi awal, para peserta dikenalkan dengan tanggung jawab profesi, sistem pembelajaran, serta prinsip etika kedokteran. Selanjutnya, mereka akan melanjutkan orientasi di rumah sakit masing-masing untuk memahami pola kerja dan budaya organisasi yang berlaku.
Azhar menekankan bahwa setiap peserta memiliki ikatan formal berupa komitmen tertulis.
“Bapak dan Ibu sekalian tidak hanya berstatus peserta didik, tetapi juga bekerja. Karena itu, sebelum resmi memulai, akan ada penandatanganan komitmen dan penetapan indikator kinerja yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Ia menambahkan, pola rekrutmen program ini berbasis kebutuhan daerah. Dengan cara ini, pemerintah memastikan bahwa setelah lulus, para dokter spesialis dapat kembali ke daerah masing-masing untuk memperkuat layanan kesehatan.
“Semua peserta sudah menyampaikan kesediaannya untuk pulang mengabdi di daerah setelah pendidikan selesai,” tegas Azhar.
Langkah ini diharapkan menjadi titik awal pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia, sehingga tidak ada lagi rumah sakit daerah yang kekurangan tenaga spesialis.(ask/png)
Comments