SEHAT-SEHAT.COM – Guna menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) melaksanakan program edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok Pesantren Baitur Rohman, Kampung Cisaat, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Hibah Internal Dosen UPPM-FK Unisba periode 2024–2025 yang berlangsung sejak Juni hingga Oktober 2025, dalam upaya memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian masyarakat.
Tim PKM dipimpin oleh dr. Julia Hartati, M.Kes, dengan anggota dr. Deis Hikmawati, SpDV, M.Kes, dr. Ismawati, M.Kes, serta lima mahasiswa FK Unisba. Fokus kegiatan diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik kesehatan di lingkungan pesantren, yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas sanitasi.
Dari hasil survei awal, tim menemukan masih rendahnya kesadaran santri terhadap PHBS. Kondisi ini turut menyebabkan tingginya kasus penyakit kulit di pesantren yang dihuni sekitar 75 santri mukim. Hanya tersedia dua kamar mandi yang digunakan bersama santri putra dan putri, sementara air bersih harus disalurkan dari sumber sejauh satu kilometer menggunakan pipa bambu.
Melihat kenyataan tersebut, tim PKM FK Unisba melaksanakan kegiatan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 24 Juni 2025, berupa pemeriksaan dan skrining kesehatan santri serta pemberian obat bagi yang mengalami keluhan. Tahap kedua berfokus pada pelatihan dan penyuluhan bagi orang tua santri, dilengkapi dengan sesi pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan setelah kegiatan.
Proses penyuluhan dilakukan secara menarik dan partisipatif. Tim menghadirkan kombinasi materi edukatif, demonstrasi penggunaan obat, pemutaran video kesehatan, hingga praktik langsung menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
Hasilnya, dari 73 santri yang diperiksa, ditemukan 28 orang (38%) mengalami penyakit kulit dan 9 orang (12%) di antaranya terduga skabies. Namun setelah program edukasi dijalankan, tingkat pemahaman peserta meningkat signifikan, dari 46% sebelum kegiatan menjadi 100% setelah kegiatan.
Peningkatan ini menjadi bukti bahwa edukasi kesehatan sederhana dapat membawa perubahan nyata di lingkungan pesantren. Tim FK Unisba berharap, semangat menjaga kebersihan ini terus tumbuh, tidak hanya di kalangan santri tetapi juga para orang tua yang berperan besar dalam membentuk kebiasaan hidup sehat di rumah maupun di pondok.
Program ini menjadi salah satu contoh konkret kontribusi FK Unisba dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus memperkuat komitmen universitas dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih.(ask/png)













Comments