Berita

Dosen FK Unisba Berdayakan Dokter Alumni untuk Wujudkan Pesantren Bebas Skabies di Ciamis

0
Dosen FK Unisba Berdayakan Dokter Alumni untuk Wujudkan Pesantren Bebas Skabies di Ciamis
Dalam rangka meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan kegiatan Hibah Internal Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran (UPPM-FK) periode 2024–2025. Tim ini diketuai oleh dr. Winni Maharani Mauliani, M.Kes., dengan anggota Ratna Dewi I. A., dr. Alvira Widiyanti, M.Kes., serta lima orang mahasiswa FK Unisba. Rangkaian kegiatan dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Oktober 2025.(foto: komhumas unisba)

SEHAT-SEHAT.COM — Sebagai bagian dari upaya memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melalui Hibah Internal Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran (UPPM-FK) periode 2024–2025.

Tim ini diketuai oleh dr. Winni Maharani Mauliani, M.Kes., dengan anggota Ratna Dewi I. A., dr. Alvira Widiyanti, M.Kes., serta lima mahasiswa FK Unisba. Program berlangsung sejak Juni hingga Oktober 2025 dan berfokus pada peningkatan kesehatan santri di wilayah pesantren.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil survei tahun 2022–2023 yang dilakukan oleh tim PKM FK Unisba. Survei tersebut menemukan bahwa sekitar 50–60 persen santri laki-laki di Pesantren Sabilunnajat, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, masih menderita skabies (penyakit kulit budug), dan sekitar 5 persen di antaranya mengalami infeksi sekunder. Berdasarkan data tersebut, tim kemudian merancang program bertajuk “Pemberdayaan Dokter Alumni dalam Pendampingan PHBS dan Produksi Sabun Herbal sebagai Upaya Eliminasi Skabies di Pesantren Sabilunnajat Kabupaten Ciamis.”

Program ini resmi dimulai pada 8 Juni 2025 dengan menggelar pertemuan antara tim pengabdi dan Persatuan Dokter Alumni Wilayah Priangan Timur. Organisasi yang diketuai dr. Maryam Hazrina, alumni FK Unisba angkatan 2010, tersebut menaungi 37 dokter alumni. Dalam pertemuan itu disusun sejumlah rencana aksi, di antaranya pemeriksaan kesehatan santri untuk deteksi skabies, pendampingan penyusunan kurikulum edukasi kebersihan diri (self hygiene), serta pelatihan pembuatan sabun herbal alami, yang kemudian dilaksanakan pada 5 September 2025.

Hingga Juli 2025, tim berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 79 santri laki-laki, dengan hasil terbagi dalam tiga kategori: merah (skabies dengan infeksi sekunder), kuning (skabies tanpa infeksi sekunder), dan hijau (santri sehat). Hasil evaluasi menunjukkan penurunan signifikan jumlah santri yang terkena skabies — hanya 32 persen yang masih terinfeksi dan 3 persen yang mengalami infeksi sekunder. Angka ini menurun drastis dibandingkan hasil dua tahun sebelumnya.

Ketua tim, dr. Winni Maharani Mauliani, M.Kes., menegaskan pentingnya kerja sama antara dosen FK Unisba dan para dokter alumni dalam meningkatkan derajat kesehatan santri.

“Kami ingin istilah santri budug berubah menjadi santri sehat dan mandiri. Dengan kolaborasi ini, para santri diharapkan tidak hanya menjaga kebersihan diri, tetapi juga mampu memproduksi sabun herbal secara mandiri,” ujarnya.

Program PKM ini menjadi langkah konkret FK Unisba dalam menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan pesantren. Selain mengajarkan pentingnya kebersihan diri, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat kemandirian santri melalui pelatihan pembuatan sabun mandi herbal berbasis minyak kelapa. Inovasi ini tak hanya berkontribusi pada kesehatan, tetapi juga membuka peluang kreatif dan kewirausahaan di kalangan santri.(ask/png)

admin@sehat

Santri Baitur Rohman Belajar Hidup Bersih, Tim PKM FK Unisba Turun Langsung ke Pesantren

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita