Berita

Menkes Dorong Deteksi Dini Kanker Paru sebagai Prioritas Nasional

0
Menkes Dorong Deteksi Dini Kanker Paru sebagai Prioritas Nasional
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemerintah tengah menyiapkan program besar untuk memperkuat deteksi dini kanker paru, salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia. (foto:kemenkes)

SEHAT-SEHAT.COM – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, kembali mengingatkan pentingnya deteksi dini dalam penanganan kanker paru, salah satu penyakit mematikan dengan angka kematian tertinggi akibat kanker di Tanah Air. Pemerintah, kata Budi, tengah menyiapkan program besar yang menempatkan kanker paru sebagai prioritas dalam pembangunan infrastruktur kesehatan nasional.

“Strategi penanganan kanker bukan sekadar soal pengobatan, melainkan bagaimana kita bisa melakukan deteksi dini. Jika kanker dapat diidentifikasi sejak stadium awal, peluang hidup pasien akan jauh lebih tinggi,” ujar Menkes Budi dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan ke-5 Asian Association for Pediatric and Congenital Heart Surgery (AAPCHS) yang dirangkai dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular Indonesia (PIT HBTKVI) di Bali, Jumat (5/9).

Ia menekankan, kanker paru menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia akibat kanker. Oleh sebab itu, pendekatan deteksi dini mutlak diperlukan. “Jika ditemukan saat masih stadium satu, terapi utama bukanlah kemoterapi atau radioterapi, melainkan tindakan operasi,” jelasnya.

Budi menambahkan, penguatan layanan skrining akan berdampak signifikan terhadap meningkatnya jumlah pasien yang dapat didiagnosis lebih awal. Dengan begitu, proses penanganan bisa dilakukan lebih cepat, efektif, dan memberikan harapan hidup lebih besar. Program ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular, khususnya jantung dan kanker.

“Pada akhirnya, secanggih apapun infrastrukturnya tetap bergantung pada manusianya. Namun dengan skrining yang lebih baik, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tegas Menkes.

Sebagai bentuk implementasi, pemerintah kini tengah mendistribusikan perangkat CT Scan dosis rendah ke seluruh kota di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan rumah sakit dan layanan kesehatan melakukan skrining kanker paru dengan lebih cepat, terjangkau, dan merata.

Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan 514 laboratorium imunohistokimia di berbagai daerah untuk memastikan diagnosis dapat dilakukan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Sementara di tingkat provinsi, akan dibangun laboratorium patologi anatomi berbasis Next Generation Sequencing (NGS) yang mampu mempercepat diagnosis sekaligus mendukung pemberian terapi yang lebih tepat sasaran.

Langkah komprehensif ini diharapkan mampu menekan angka kematian akibat kanker paru dan memperkuat sistem kesehatan nasional.(ask/png/kemkes)

admin@sehat

UMKM Pangan Dapur Sehat Dapat Dukungan Teknologi Inovatif dari Hibah DPPM Kemendiksaintek

Previous article

RSUD dr. Zainoel Abidin Catat Sejarah Baru dengan Operasi Bypass Otak Pertama di Sumatera

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita