SEHAT-SEHAT.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) kembali menjalankan misi pengabdian masyarakat melalui program hibah internal yang dikoordinasikan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM-FK). Kegiatan ini digelar di GOR Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat (12/9).
Program PkM tersebut dipimpin oleh dr. Julia Hartati, M.Kes. bersama tim dosen FK Unisba, yakni Dr. Deis Hikmawati, dr., SpDV., M.Kes. dan dr. Ismawati, M.Kes.. Mereka mengusung tema “Upaya Peningkatan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Mencegah Penyebaran Skabies di Pondok Pesantren Baitur Rohman Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung.”
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh dari Kepala Desa Pangauban dan pimpinan Pondok Pesantren Baitur Rohman. Acara pembukaan berlangsung khidmat dengan sambutan virtual dari Dekan FK Unisba, Dr. Santun Bhekti Rahimah, dr., M.Kes., M.MRS., yang menekankan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Selain itu, perwakilan Pondok Pesantren Baitur Rohman turut memberikan sambutan secara langsung sebagai bentuk apresiasi atas hadirnya program ini.
Kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas tingginya kasus penyakit kulit di kalangan santri pondok pesantren, khususnya skabies atau kudis. Salah satu yang terdampak adalah Pondok Pesantren Baitur Rohman di Kampung Cisaat, Desa Pangauban.
Pesantren yang menampung sekitar 75 santri mukim ini menghadapi keterbatasan fasilitas sanitasi, dengan hanya dua kamar mandi untuk digunakan bersama oleh santri putra dan putri. Kondisi tersebut memperbesar risiko penyebaran penyakit kulit menular. Minimnya pengetahuan para santri terkait kebersihan diri juga menjadi faktor yang memperburuk keadaan.
Setahun sebelumnya, FK Unisba telah menyalurkan bantuan perbaikan akses air bersih ke pesantren tersebut. Namun, persoalan mendasar mengenai perilaku hidup sehat masih membutuhkan penanganan lanjutan. Inilah yang kemudian mendorong pelaksanaan program PkM kali ini.
Melalui kegiatan ini, tim dosen FK Unisba berusaha tidak hanya memberi layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, tetapi juga menanamkan pentingnya PHBS kepada santri dan orang tua mereka.
PHBS sendiri dipahami sebagai seperangkat perilaku sehat yang dilakukan berdasarkan kesadaran, hasil pembelajaran, dan pembiasaan sehari-hari. Jika diterapkan secara konsisten, PHBS mampu membantu mencegah penyakit, menjaga kesehatan individu maupun lingkungan, sekaligus mendukung terciptanya suasana belajar yang sehat.
Program ini juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua. Peran keluarga dianggap krusial untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak, serta mendukung terciptanya lingkungan pesantren yang bebas dari skabies.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan berbagai metode. Pertama, santri mengikuti pretest untuk mengetahui tingkat pemahaman awal mereka tentang PHBS serta cara pencegahan skabies. Setelah itu, diberikan materi interaktif yang mudah dipahami, lalu ditutup dengan posttest guna menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan yang diperoleh.
Selain edukasi, pemeriksaan kesehatan juga dilakukan. Santri putra diperiksa oleh dokter pria, sementara santri putri diperiksa oleh dokter wanita. Sementara itu, orang tua dilibatkan dalam sesi edukasi khusus agar mereka memahami cara mendukung anak-anak dalam menanamkan kebiasaan hidup bersih di rumah maupun di lingkungan pesantren.
Yang menarik, edukasi PHBS dalam kegiatan ini tidak hanya disampaikan dari sisi medis, tetapi juga dipadukan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Para santri dikenalkan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari thaharah (kesucian), sebuah prinsip penting yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Dengan pendekatan spiritual ini, diharapkan para santri lebih mudah memahami bahwa PHBS tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga merupakan ibadah yang mendatangkan pahala.
Sebanyak 31 santri putra dan putri aktif mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusiasme. Mereka tidak hanya memperoleh pemeriksaan kesehatan, tetapi juga pengetahuan baru tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Harapannya, setelah kegiatan ini, para santri semakin sadar untuk membiasakan perilaku hidup sehat, sementara orang tua ikut berperan dalam membimbing mereka. Dengan demikian, angka kejadian skabies dapat ditekan, dan lingkungan pesantren menjadi lebih sehat serta nyaman untuk belajar.
Bagi FK Unisba, program ini merupakan bukti nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.(ask/png)
Comments