Oleh: Christovel Ramot
SAAT menulis artikel ini, saya terinspirasi oleh sepenggal kalimat yang terucap oleh Pak Soeraja, tokoh dari sebuah series Netflix yang sedang trending berjudul Gadis Kretek, “Justru kretek itu dibuat untuk obat!” Mendengar kalimat tersebut sebenarnya saya cukup tergelitik tentang bahan baku kretek, yaitu tembakau. Sebenarnya selain dikenal sebagai bahan baku rokok dan digunakan untuk industri pembasmi hama, apakah manfaat tembakau ini terbatas hanya di dunia industri itu saja? Atau ternyata ada maanfaat lain yang belum atau sedang diteliti?
Sejarah Tembakau dalam Pengobatan
Sejak zaman dahulu, tembakau telah digunakan dalam berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia. Dari penggunaan daunnya sebagai kompres untuk mengobati luka hingga ekstraknya yang digunakan sebagai pestisida alami, tembakau telah menunjukkan kegunaannya dalam berbagai cara. Dalam konteks medis, tembakau telah digunakan sebagai sedatif, diuretik, ekspektoran, dan bahkan sebagai antimikroba.
Kandungan Kimia Tembakau
Tembakau mengandung berbagai senyawa kimia, termasuk alkaloid, minyak esensial, polifenol, dan terpenoid. Namun, senyawa aktif utama yang paling banyak diteliti adalah nikotin. Nikotin ini memiliki efek stimulan dan relaksan pada sistem saraf pusat yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan.
Penggunaan Modern Tembakau
Dalam penggunaan modern, nikotin telah diolah menjadi berbagai bentuk untuk membantu proses berhenti merokok. Terapi pengganti nikotin (NRT), seperti plester, permen karet, lozenges, dan inhaler, dirancang untuk mengurangi gejala penarikan dan keinginan kuat merokok. Produk-produk ini memberikan dosis nikotin yang terkontrol kepada pengguna, membantu mereka mengurangi ketergantungan tanpa efek berbahaya dari asap tembakau.
Tembakau dalam Penelitian dan Bioengineering
Tembakau juga digunakan dalam bioengineering dan produksi protein terapeutik. Tanaman tembakau telah dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan antibodi, vaksin, dan protein lain untuk kegunaan medis. Bidang ini, yang dikenal sebagai pertanian molekuler tanaman, adalah area penelitian yang menjanjikan yang memanfaatkan kemampuan tanaman tembakau untuk tumbuh cepat dan menghasilkan biomassa yang banyak.
Keamanan dan Efikasi
Meskipun sifat obat dari tanaman tembakau cukup menjanjikan, namun beberapa dokumen dan jurnal kesehatan juga memperingatkan tentang potensi risiko. Nikotin, sementara berguna dalam konteks tertentu, bisa menjadi adiktif dan berbahaya dalam dosis tinggi. Oleh karena itu, setiap penggunaan medis tembakau atau senyawanya harus dikontrol dengan hati-hati dan dipantau oleh profesional medis.
Tembakau, yang seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung dan paru-paru ini, ternyata juga memiliki tempat dalam ranah tanaman obat. Senyawa aktifnya, nikotin, telah digunakan dalam berbagai konteks terapeutik, mulai dari bantuan berhenti merokok hingga potensi pengobatan untuk penyakit neurodegeneratif.
Namun, penggunaan tembakau dalam pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati, menyeimbangkan potensi manfaatnya terhadap risiko kecanduan dan toksisitas. Seiring berlanjutnya penelitian, peran penuh tembakau dalam kesehatan dan pengobatan mungkin akan menjadi lebih jelas, menawarkan jalur baru untuk pengobatan dan penyembuhan.**(Sumber: KlikDokter/bnn/jit)
Comments