Feature

Beberapa Kondisi Penyebab Nyeri Klitoris

0
Beberapa Kondisi Penyebab Nyeri Klitoris
(foto: shutterstock)

Oleh: dr. Sara Elise Wijono, MRes.

KLITORIS merupakan bagian dari organ seksual wanita yang memiliki ribuan saraf. Organ ini berfungsi penting untuk menerima rangsangan seksual dan memicu orgasme. Klitoris terletak di atas lubang kencing dan di antara kedua vulva. Meski letaknya cukup tertutup, nyeri pada klitoris dapat terjadi. Nyeri dapat ditandai dengan sensasi terbakar, gatal, kemerahan, dan tidak nyaman. Tingkat keparahan nyeri klitoris mulai dari ringan hingga parah. Terkadang, nyeri yang dirasakan dapat menjadi semakin hebat saat berolahraga, mandi, atau melakukan aktivitas seksual.

Lalu, apa yang menjadi penyebab klitoris sakit? Di bawah ini silakan simak pembahasan lengkapnya untuk Anda.

  1. Penggunaan Sabun dan Produk Pembersih

Sabun dan produk pembersih vagina mengandung bahan kimia yang terkadang dapat menyebabkan iritasi di klitoris dan vulva. Ketika mengalami iritasi, bisa timbul ruam, peradangan, dan nyeri pada klitoris. Apabila ingin membersihkan vagina, gunakan sabun yang tidak mengandung pewangi dan tidak bersifat antiseptik. Produk pembersih yang mengandung pewangi dan bersifat antiseptik berisiko memicu iritasi pada vagina.

  1. Infeksi

Infeksi dapat membuat klitoris terasa nyeri. Infeksi yang sering terjadi dan menyebabkan sakit pada area sensitif wanita ini adalah infeksi jamur, infeksi menular seksual, vaginosis bakterialis, serta infeksi saluran kemih. Karena itu, jika Anda mengalami nyeri pada klitoris, bisa saja pemicunya karena infeksi ini. Periksakan segera ke dokter apabila Anda curiga terkena infeksi.

  1. Clitoral Adhesions

Salah satu penyebab klitoris sakit adalah clitoral  adhesions atau perekatan klitoris. Ini merupakan kondisi ketika kulit tumbuh di klitoris. Clitoral adhesions dapat mengakibatkan permukaan klitoris tergores. Alhasil, muncullah rasa nyeri pada klitoris.

  1. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus merupakan gangguan kulit yang memengaruhi bagian mulut vagina. Kondisi ini bisa mencetuskan jaringan parut, perdarahan, dan robekan. Orang yang mengalaminya pun dapat merasakan nyeri di seluruh area vulva, termasuk klitoris.

  1. Pelecehan Seksual

Cedera di daerah vulva akibat pelecehan seksual dapat menyebabkan klitoris terasa nyeri. Bahkan ketika cedera telah sembuh, nyeri tersebut masih bisa muncul. Pada beberapa kasus, trauma dan efek psikologis akibat pelecehan seksual membuat rasa sakit yang berkepanjangan di seluruh bagian vulva. Khususnya saat melakukan aktivitas seksual.

  1. Gangguan Saraf

Beberapa kondisi seperti diabetes, rheumatoid artritis, multiple sclerosis, gagal ginjal, dan carpal tunnel syndrome dapat menyebabkan gangguan saraf. Saraf tubuh yang terganggu ini dapat memengaruhi klitoris dan menimbulkan rasa nyeri.

  1. Kondisi Medis Lainnya

Memiliki riwayat operasi vulva atau panggul, riwayat persalinan pervaginam, vulvodinia, serta kanker vagina juga menjadi faktor penyebab klitoris sakit.

Untuk mengatasi nyeri klitoris, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter. Saat pemeriksaan, dokter dapat menanyakan gejala yang muncul serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Dokter juga dapat mengambil sampel di area vagina menggunakan kapas dan menganjurkan Anda melakukan pemeriksaan darah guna mendapatkan diagnosis akurat. Pengobatan yang diberikan akan bergantung dari penyebab.**(Sumber: KlikDokter/bnn/jit)

 

 

admin@sehat

Amankah Minum Air Es Saat Menyusui?

Previous article

Begini Caranya untuk Tahu Apakah Berat Badan Ideal atau Tidak

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Feature